Pengalaman Mengembangkan Web Portfolio dengan Next.js

Mengapa Saya Memilih Next.js?

Waktu pertama kali mau bikin web portfolio, saya pengen sesuatu yang cepat, ringan, dan SEO-friendly. Setelah cari tahu sana-sini, akhirnya saya coba Next.js. Framework ini punya banyak fitur keren seperti Server-Side Rendering (SSR) dan Static Site Generation (SSG), yang katanya bisa bikin website lebih cepat dan lebih ramah di mesin pencari. Dan bener aja, setelah pakai Next.js, performa web saya jauh lebih baik

Tantangan Belajar Next.js

Jujur, awalnya saya agak pusing. Soalnya, kalau udah biasa pakai React, kita harus belajar beberapa konsep baru di Next.js, seperti SSR dan SSG. Saya sempat bingung soal:

Kapan harus pakai SSR atau SSG?
Apa bedanya dengan Client-Side Rendering (CSR)?
Gimana cara ngatur state di Next.js yang sering berhubungan sama API?

Butuh waktu buat paham, tapi setelah coba-coba dan banyak baca dokumentasi, akhirnya saya mulai ngerti.

Next.js Itu Keren, Tapi...

Setelah cukup lama pakai Next.js buat web portfolio, saya ngerasain banget keunggulannya. Performanya mantap, SEO lebih gampang, dan ada banyak fitur bawaan yang memudahkan pengembangan. Tapi di sisi lain, belajarnya lumayan menantang, terutama buat yang belum biasa sama konsep server-side dan static generation.

Selain itu, ada beberapa hal yang agak ribet kalau dibandingin sama React biasa. Misalnya, cara fetching data yang beda tergantung kebutuhan. Tapi kalau udah paham alurnya, semua jadi lebih masuk akal.

Kesimpulan

Menurut saya, Next.js adalah pilihan terbaik buat bikin web portfolio kalau mau yang cepat, SEO-friendly, dan performa bagus. Tapi ya, siap-siap aja buat belajar lebih dalam soal SSR, SSG, dan konsep rendering yang beda dari React biasa. Kalau udah terbiasa, dijamin bakal nagih!